
Kupang – Seorang pria bernama Gregorius Ngala alias Goris berhasil ditangkap oleh Tim Intelijen dari Kejaksaan Negeri (Kejari). Ende, Nusa Tengggara Timur (NTT), karena masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan eksploitasi ekonomi terhadap anak.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati NTT adalah A. Raka Putra Dharmana memberi pernyataan kepada wartawan di Kupang pada hari Sabtu bahwa Gregorius telah dijatuhi hukuman karena terlibat dalam tindak pidana bersama-sama dalam kasus TPPO tersebut. “Menurutnya, ia dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun enam bulan setelah dikurangi masa tahanan, dan juga denda sebesar Rp150 juta. ”
Setelah itu dilakukan penahanan selama enam bulan sebagai pelanggaran terhadap Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor. UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang mengatur sanksi pidana bagi pelaku kejahatan perdagangan orang sesuai dengan Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP dan Pasal 88 bersama Pasal 76 I UU No. 35 Tahun 2014 tentang Amendment of Law No. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Tvtogel
Setelah dijadikan terpidana, Goris tidak datang bahkan setelah dipanggil oleh tim intelijen Kejari Ende namun tidak diindahkan. Pada Sabtu (15/2) dini hari, tim akhirnya berhasil bekerja sama dengan aparat keamanan setempat di wilayah Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende untuk mengamankan Goris. Selain menangkap terpidana TPPO, Kejati NTT juga pada hari Jumat (14/2) kemarin menangkap Aloysius Fester Siku yang telah dihukum dalam kasus penganiayaan.
Aloysius Fester Siku alias Rege melakukan Tindak Pidana Penganiayaan yang melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP dan dijatuhi pidana penjara selama 1 tahun setelah dikurangi masa tahanan. Ia menyatakan bahwa keduanya telah dipenjara di Lapas Kelas IIB Ende untuk menjalani hukuman sesuai dengan keputusan pengadilan.
Kejaksaan Negeri Ende menegaskan tekadnya untuk menjalankan hukum dan memastikan bahwa setiap keputusan yang telah berlaku dapat dijalankan dengan efisien. “Menurutnya, penangkapan ini juga sebagai bagian dari upaya untuk memberantas kejahatan dan melindungi masyarakat,” ucapnya.