Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) percaya bahwa keberadaan Badan Pengelola Investasi (BPI). Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat memberikan nilai tambah yang penting. Untuk memperkuat ekonomi mandiri Indonesia dan meningkatkan daya saing negara dalam skala global.

Telkom berkomitmen untuk berkontribusi dan terlibat secara aktif dengan kemampuan dan ekosistem digital yang ada, mulai dari infrastruktur telekomunikasi digital hingga solusi digital inovatif yang mendukung berbagai sektor industri dalam transformasi.

“Telkom akan fokus pada sinergi dengan berbagai pihak dan semua pemangku kepentingan,” kata VP Corporate Communication Telkom Indonesia, Andri Herawan Sasoko, di Jakarta pada hari Selasa.

Andri meyakinkan bahwa TelkomGroup akan selalu menjaga layanan berkualitas terbaik dan bahwa komitmen kepada pelanggan akan tetap menjadi prioritas utama.

“Kami akan terus menyediakan berbagai solusi digital yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia,” ujar Andri.

Ia juga menambahkan bahwa Telkom selalu mendukung sepenuhnya langkah strategis pemerintah dalam mengkonsolidasi seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, serta mendorong transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin (24/2).

Sebagai lembaga yang mengelola dana investasi negara atau sovereign wealth fund (SWF), BPI Danantara diharapkan mampu mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan dana awal sekitar 20 miliar dolar AS.