JAKARTA – Mantan pembalap Honda, Dani Pedrosa, diundang ke Motorsport Podcast untuk berbincang tentang para pembalap Ducati.

Sebagai rekan setim Marc Marquez selama bertahun-tahun di Honda, dia tahu cara kerja Baby Alien.

Sekarang di Angkaraja Ducati Marquez melakukan tugasnya dengan cukup baik, mengingat podium terakhir di Sachsenring bersama saudaranya dan fakta bahwa dia akan menjadi rekan setim Francesco Bagnaia pada 2025. 

“Saya terkejut ketika dia mengatakan akan pensiun. Bagaimanapun, kemampuan yang dia miliki untuk membalikkan keadaan sangat mengesankan,” kata Pedrosa dilansir dari MotoSan.

“Anda memiliki Jorge Martin yang telah melakukan segalanya dan lebih banyak lagi untuk mendapatkan motor itu.”

“Saya pikir dia tidak bisa berbuat lebih banyak lagi,” katanya mengacu pada kerja bagus Marquez yang juga membuatnya dikontrak oleh tim resmi.

Hasil akhir yang positif bagi Marquez adalah menjadi pembalap pabrikan Ducati tahun depan.

“Saya tidak tahu senjata apa yang digunakan Marquez atau strategi apa yang ada di baliknya, saya tidak tahu,” ujar pria 39 tahun itu.

“Tetapi, dalam hal apa pun dia beralih dari motor yang dia miliki di Honda resmi terjadi dalam waktu singkat. Motor pabrikan yang dia butuhkan dan itu sulit,” ucap pria asli Barcelona itu.

“Saya pikir dalam kasus Valentino, gerakannya selalu dilakukan dengan lebih hati, dengan lebih banyak cinta, dengan lebih banyak kasih sayang terhadap merek. Sselaras dengan apa yang dia lakukan.”

“Namun, Marquez membuat perubahan itu dengan melampaui segalanya, menghancurkan segala sesuatu yang diperlukan.”

Baca Juga: Kegilaan Marc Marquez Memang Tak Masuk Akal Sampai Legenda Balap Jalanan Geleng-geleng Saat GP Jerman

Pedrosa mengungkapkan tujuan Marquez saat menjadi pembalap Ducati.

“Marc berkata ‘Saya harus berada di tempat itu’ (pembalap pabrikan). Jadi Anda dapat melihatnya sebagai sesuatu yang baik,” ucap Pedrosa.

“Mengatakan bahwa orang ini ingin menang tidak peduli apa yang dia lakukan adalah sebuah penghargaan baginya. Dan dengan cara yang sama Anda bisa berpikir sebaliknya.”

Terkait sponsor jika Marquez menjadi pembalap Ducati, Pedrosa mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya tidak tahu bagaimana kelanjutan isu Red Bull karena kita sudah melihat bahwa isu Honda sudah berlalu,” ujar Pedrosa.

“Ada banyak hal yang menemani Anda selama ini, mekanik dan sebagainya, dan dia lebih memilih memiliki motor pemenang, daripada melanjutkan semua hubungan yang telah dijalin selama bertahun-tahun.”

“Beberapa orang mungkin melihatnya sebagai hal yang baik dan yang lain mungkin melihatnya sebagai hal buruk.”

Ada sejumlah brand yang menjadi sponsor Marquez antara lain minuman energi ada Red Bull yang sampai saat ini masih mengikutinya setelah keluar dari Honda Repsol.

Merek minuman lain ada bir Estrella Galicia, lalu merek teknologi ada Samsung, asuransi Allianz, dan brand fesyen kaca mata Oakley.

Namun, semua sponsor tersebut bentrok dengan sponsor yang ada di tim pabrikan Ducati, bahkan menjadi pesaing di pasar global.

Ducati yang identik  warna merah tersebut didukung Lenovo sebagai brand teknologi besar asal China dan selama ini menjadi pesaing ketat Samsung.

Minuman energi yang mendukung tim tersebut adalah Monster Energy, atau pesaing Red Bull, lalu ada Carrera sebagai merek kacamata yang bentrok dengnan Oakley, Unipol bentrok dengan Allianz, dan minuman berakohol Estrella bersaing dengan Castaldi.

Meski begitu semut Cervera sempat menyebut bahwa sponsor yang melekat pada dirinya itu bisa dengan mudah ditinggalkan jika ada tawaran menarik dari Ducati untuk mendongkrak kembali karirnya yang terjun ke tim satelit saat ini.

“Jika seorang pembalap mengakhiri kontraknya, apa pun itu, memiliki motor pabrikan, sangatlah bodoh jika setidaknya berbicara dengan mereka.”

“Anda harus berbicara dengan semua orang,” kata Marquez beberapa waktu lalu.

Sumber Artikel : sinteredfiltercartridge.com