Fakultas Agama Isalm (FAI) Universitas Islam Muttaqien (UNISMU) baru saja melaksanakan Pemilu Raya (PEMIRA) calon Presma dan Wapresma Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 2024.

Pengumuman dan penetapan pasangan calon sebagai Presma dan Wapresma terpilih menandakan selesainya rangkaian dan tahapan dari kontestasi PEMIRA ini.

Di kutip dari wawancara bersama pasangan calon nomor urut 01, yang dinyatakan kalah dalam kontestasi tersebut. Ramdhani Putra Pratama mengungkapkan perasaannya setelah mengetahui hasil pemungutan suara dan kemungkinan faktor dari kekalahannya.

“Gak terlalu sedih juga, karena semua ini di jadikan pengalaman saat berkecimpung di dunia mahasiswa, mungkin faktor kekalahan kami kurangnya turun ke mahasiswa, hingga komunikasi di mahasiswa tuh kurang terjalin,” ujarnya.

Begitupun ungkapan Aang Supriatna dalam wawancara yang kami lakukan.

“Dalam kontestasi politik menang kalah adalah keniscayaan, karena gak mungkin menang semua atau kalah semua. Hanya yang menjadi fokus saya, bukan tentang menang dan kalah. Tapi bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dalam setiap prosesnya. Apalagi dalam lingkup kampus, kita sebagai mahasiswa di tuntut untuk memegang nilai-nilai idealisme, sementara politik itu mengarah pada pragmatisme. Maka saya menganggap kekalahan ini adalah hal yang wajar, agar tetap bisa menjaga nilai idealisme, jadi kan kedepannya nanti saya bisa mengkritik,” ujarnya.

Berkecimpung CVTOGEL dalam kontestasi PEMIRA menjadi pengalaman serta proses perjalanan yang akan menjadi sejarah dalam hidup bagi masing-masing pasangan calon. Ramdhani juga mengungkapkan kesannya selama mengikuti kontestasi PEMIRA.

“Kesannya cukup senang karna demokrasi di STAI masih bisa berjalan sesuai mekanisme yang ada pada lembaga legislatif tersebut,” tambahnya.

Aang sendiri menyampaikan kurang terkesan nya pada kontestasi PEMIRA ini.

“Ini adalah pengalaman pertama, dan secara personal saya kurang terkesan karena masih banyak nya mahasiswa yang tidak peduli dengan demokrasi, padahal kedepannya mahasiswa akan terjun dan menjadi harapan masyarakat,” ucapnya.

Pengalaman menarik di sampaikan oleh Aang terkait PEMIRA tahun ini.

“Ada yang menarik dalam kontestasi Pemira tahun ini, terutama saya menilai mahasiswa masih belum bisa di ajak berpikir untuk berpikir kritis. Kenapa? Karena pada saat kampanye ketika saya memaparkan visi misi terkait dengan kondisi yang ada, masih banyak mahasiswa yang tidak sadar akan kondisi yang terjadi saat ini. Ini tentu menjadi keresahan secara pribadi, dan tentu tanggung jawab kampus untuk menyadarkan mahasiswa yang memiliki peran sentral di masyarakat,” tambahnya.

Menang kalah dalam sebuah kontestasi ini merupakan hal yang pasti, ucapan selamat serta harapan terhadap Paslon 02 pun di ungkapkan dengan tulus oleh Ramdhani.

“Selamat untuk Presma dan Wapresma terpilih semoga bisa mengakomodir apa yg menjadi keresahan di mahasiswa dan kami dari paslon nomor urut 01 menitip pesan visi misi kami supaya bisa di implementsikan,” pungkasnya.

Ucapan selamat juga di sampaikan oleh Aang.

“Tentunya ucapan selamat dan saya berharap kita bisa berkolaborasi,” kata Aang.