Jakarta – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah memperkenalkan langkahlangkah terbaru untuk pelaporan barang yang ditinggalkan oleh penumpang di seluruh layanan, yang mencakup BRT (Bus Rapid Transit), nonBRT, dan mikrotrans.

Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, dalam sebuah pernyataan Tvtogel  resmi di Jakarta pada hari Minggu, menjelaskan bahwa penumpang yang merasa telah meninggalkan barang dapat melaporkannya melalui Omnichannel Transjakarta, yang terdiri dari akun X (@pt_transjakarta), Facebook (PT. Transportasi Jakarta), Instagram (@infotije), Customer Care (1500102), dan WhatsApp (0818 0450 0102).

Menurut Ayu, penumpang akan menerima tautan yang perlu diisi agar petugas bisa membantu menemukan barang yang hilang. Setelah formulir diisi, penumpang akan diberikan nomor tiket laporan dan kode pelacakan yang berguna untuk memantau status laporan mereka. Ayu juga menyampaikan bahwa Transjakarta telah menyediakan sembilan halte yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara untuk barangbarang yang tertinggal oleh penumpang.

Sembilan halte tersebut meliputi Halte Kali Besar, Halte Juanda, Halte CSW, Halte Kampung Melayu, Halte Pinang Ranti, Halte Pluit, Halte PGC, Halte Pasar Senen, dan Halte Kota. “Seiring berjalannya waktu, jumlah halte untuk penyimpanan barang sementara akan ditambah sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Di sepanjang tahun 2024, di lingkungan Transjakarta, diharapkan terdapat tidak kurang dari 1. 000 barang yang tertinggal yang akan terkumpul di halte dan kantor pusat Transjakarta. Barangbarang yang ditemukan umumnya terdiri dari pakaian, helm, payung, dan kotak makan yang menjadi yang paling sering tertinggal.

Ayu menjelaskan bahwa rendahnya pelaporan dari pelanggan dan identitas kepemilikan barang menyebabkan pengembalian barangbarang tersebut menjadi kurang efektif. “Dengan adanya prosedur pelaporan yang baru, diharapkan pelanggan bisa dengan lebih mudah dan cepat melaporkan serta mengambil kembali barang yang mereka tinggalkan,” ujarnya.