Kupang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan enam kecamatan di wilayah itu terendam banjir dan longsor akibat hujan deras yang turun sejak Jumat (31/1 kemarin). .

“Hingga hari ini tercatat enam kecamatan terendam banjir, akibat cuaca ekstrem yang terjadi kemarin,” kata Angkaraja Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kupang, Smit Fanggi saat dihubungi ANTARA dari Kupang. pada hari Sabtu. .

Hal tersebut disampaikan terkait dengan perkembangan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kupang akibat hujan deras pada Jumat (31/1) kemarin.

Enam kecamatan tersebut antara lain kecamatan pertama di Kecamatan Fatuleu Barat dengan lokasi banjir di Desa Naitae dan Desa Tuakau.

Dua distrik di barat laut Amfoang tempat daerah bencana berada adalah desa Saukibe dan Honuk. Yang ketiga, kecamatan Amfoang Utara, lokasi bencana berada di Desa Fatunaus.

Kecamatan Sulamu yang ke empat lokasi bencana berada di Desa Pariti. Kelima, di Kabupaten Kupang Timur, dengan bencana di Desa Nunkurus, Kecamatan Naibonat.

Kecamatan keenam adalah Kecamatan Kupang Tengah dengan lokasi kejadian di Desa Oebelo, Desa Tanah Merah dan Desa Oelpuah.

Di antara sekian banyak kecamatan, Kupang Tengah merupakan kecamatan yang paling parah terkena dampak, dengan jumlah korban mencapai 41 Kepala Keluarga (KK).

BPBD kata Smith Ia mengimbau warga Kabupaten Kupang untuk waspada. Karena hujan lebat masih dapat terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini kondisi cuaca buruk di NTT.
BMKG memperkirakan kondisi cuaca ekstrem akan terjadi di NTT hingga 3 Februari 2025. Kondisi cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan bencana tanah longsor dan banjir serta berdampak pada transportasi udara, laut, dan udara.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca terkini di Kabupaten Kupang,” kata Smit.