Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, telah mengambil langkah diskresi untuk memastikan keberlanjutan pendidikan di tingkat SMA dengan terus membayar gaji guru honorer melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

“Kebijakan ini diambil karena para guru honorer memainkan peran krusial dalam proses pendidikan dan tidak seharusnya kehilangan haknya akibat regulasi baru mengenai penggunaan dana BOS,” ungkap Pttogel Ria Norsan setelah pertemuan dengan perwakilan guru honorer di Kantor Gubernur Kalbar pada hari Kamis.

Ia menjelaskan bahwa hal ini timbul sebagai akibat dilema yang dihadapi terkait regulasi pemerintah pusat yang baru mengenai pemanfaatan dana BOS dan BOSDA untuk gaji tenaga guru honorer. Namun, sebagai Gubernur, ia merasa perlu menggunakan diskresi agar para guru tetap menerima gaji.

Sebagai langkah konkret, Ria Norsan berencana untuk menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang akan memberikan kepastian hukum mengenai kebijakan pembayaran honor bagi guru nonASN di Kalbar. “Terdapat dua pilihan, yaitu memutuskan untuk memberhentikan guru honorer atau menggunakan diskresi agar mereka dapat terus mengajar. Saya memilih opsi kedua, karena anakanak didik kita berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” jelasnya.

Ria Norsan menegaskan komitmennya untuk menanggung semua konsekuensi dari kebijakan ini demi kepentingan masyarakat. Ia berpendapat bahwa setiap kebijakan harus mempertimbangkan manfaat dan dampaknya terhadap tenaga pendidik serta siswa.

Di samping itu, Gubernur akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi jangka panjang terkait status lebih dari 3. 000 guru honorer di Kalbar. “Kami akan meminta pemerintah pusat untuk merumuskan mekanisme kebijakan yang lebih baik agar para guru honorer yang telah lama mengabdi tetap bisa diberdayakan,” ujarnya.

Dengan kebijakan ini, Gubernur Kalbar berharap tidak akan ada kendala dalam proses belajarmengajar di SMA di Kalbar, dan para pendidik tetap mendapatkan hak dan penghargaan yang layak atas dedikasi mereka.

Keputusan ini disambut dengan haru oleh ratusan guru honorer yang sejak pagi menunggu hasil pertemuan di Balai Petitih Kantor Gubernur. Sorakan tepuk tangan riuh saat Gubernur menyampaikan komitmennya untuk terus berjuang demi hakhak mereka.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Gubernur. Ini adalah harapan besar bagi kami agar bisa terus mengajar dan memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Andi, salah seorang guru honorer.