Supervisi akademik merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh supervisor guna mendorong perbaikan mutu pengajaran yang dilakukan oleh guru secara profesional. Adanya supervisi bukan berarti supervisor ingin mengintimidasi kelemahan atau kekurangan guru yang dilakukan selama proses pembelajaran. Justru dengan supervisi akademik melalui tahapan observasi merupakan pendekatan efektif dalam mengevaluasi dari praktik pengajaran secara efektif. Dengan pemantauan dan umpan balik berdasarkan aksi nyata guru di kelas. Hal ini memiliki fungsi tidak sekadar sebagai bahan evaluasi tapi sebagai sarana bagi guru untuk meninjau kembali penguasaan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman.
Adanya Situs Angkaraja supervisi akademik memberikan ruang bagi guru untuk merefleksikan apa yang dilaksanakan dimulai dari tahap perencanaan, pra observasi, observasi, sampai dengan tahapan terakhir yakni pasca observasi dan tindak lanjut. Sebab dengan adanya kegiatan supervisi observasi memiliki tujuan yaitu meningkatkan kualitas pengajaran yang mendukung upaya yang dilakukan oleh guru setelah mendapat umpan balik dari supervisor.
Selain itu, penerimaan masukan yang positif dan konstruktif, dan upaya tindak lanjut sebagai bahan evaluasi diri guna mengupayakan praktik pengajaran yang benar-benar disusun yang berpihak pada murid. Dengan mengoptimalkan pendekatan tahapan observasi maka guru diberikan umpan balik yang efektif dalam pengajaran yang dilakukan sehingga nantinya sebagai refleksi dalam mengembangkan kualitas diri melalui pengembangan mandiri baik di PMM, webinar atau kegiatan bersama kombel sekolah, MGMP atau kegiatan lain yang relevan.
Tahapan Optimalisasi Observasi Supervisi
Hari ini saya berkesempatan diberikan amanah untuk menjadi supervisor. Melalui bekal ilmu penggerak setidaknya menguatkan langkah untuk berbagi dan belajar dari rekan sejawat. Adapun tahapan sistematis yang dilakukan supervisor untuk memastikan proses supervisi akademik pengajaran berjalan efektif dan memberikan dampak yang penting pada peningkatan mutu pengajaran. Adapun beberapa tahapannya meliputi
Tahap perencanaan
Pada tahap ini, guru menyusun rencana pembelajaran yang dikaitkan dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan dam perlengkapan administrasi lainnya sesuai kebutuhan.
Tahap pra observasi
Sebelum tahap observasi, maka supervisor menanyakan apa yang dilakukan oleh guru sebelum pembelajaran yang dimulai dari tujuan pembelajaran, pengembangan materi, strategi atau pendekatan yang dilakukan, bentuk asesmen, dan sebagainya yang disesuaikan dengan modul ajar yang disusun. Tujuan dari pra observasi untuk mencocokkan dengan aksi nyata saat tahap observasi agar pelaksanaan observasi pada saat praktik mengajar tidak ada kendala dan sesuai dengan perencanaan yang disusun.
Tahap observasi
Pada tahap ini, Angkaraja supervisor mengamati secara saksama kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir yang disampaikan oleh guru sehingga supervisor mencatat bagian mana yang nantinya perlu dioptimalkan dan bagian mana yang patut dipertahankan dari praktik pengajaran. Tahap ini adalah tahapan penting sebab, terkadang apa yang disusun dengan realita yang terjadi di kelas kadang berbeda sehingga bagaimana strategi yang dilakukan oleh guru mampu beradaptasi dengan keadaan.
Pada tahap ini supervisor mengisi instrumen observasi secara terstruktur yang mencatat hal penting bagaimana tahap awal, inti, keterlibatan murid, metode pengajaran, penilaian sampai bagaimana guru mengelola kelas dengan baik. Untuk itu sebagai supervisor saya mesti bersikap netral dan tak melakukan intervensi selama proses observasi berlangsung hingga selesai.
Tahap pasca observasi
Setelah tahap observasi, supervisor melakukan analisis hasil observasi untuk mengenali kekuatan dan kelemahan dari guru mengajar. Analisis tersebut dijadikan dasar dalam memberikan umpan balik yang positif sebagai bahan evaluasi bagi guru. Guru diajak supervisor merefleksikan pengalaman selama pengajaran yang dilakukan sehingga sebagai sarana untuk memahami apa yang sudah sesuai dengan perencanaan atau ada hal yang perlu ditingkatkan pengajarannya.
Tak hanya itu, pada tahap ini supervisor dapat memberikan umpan balik secara konstruktif dan disampaikan dengan tidak ada niat mengintimidasi serta suasana yang mendukung. Selain itu, dalam umpan balik penting menekankan aspek yang mesti ditingkatkan sehingga memberikan apsesiasi pada kekuatan yang dimiliki oleh guru. Dengan umpan balik ini menguatkan motivasi guru dalam menjalankan perbaikan untuk terus berbenah dan adaptif dengan perkembangan.
Tahap tindak lanjut
Pada tahap pasca observasi tak berhenti, supervisor dalam memberikan umpan balik dan merefleksikan kegiatan yang dilakukan bersama guru. Dari masukan yang positif maka diperlukan tindak lanjut yang memastikan guru benar-benar menerapkan saran dan rekomendasi yang disampaikan oleh supervisor. Dalam kesempatan pasca, antara guru dan supervisor ada kesepakatan waktu dalam merencanakan aksi tindak lanjut dan realisasinya untuk mengatasi kekurangan yang ditemukan dalam kegiatan observasi. Tindak lanjut bisa perbaikan pengajaran, pelatihan mandiri, pendampingan guna meningkatkan keterampilan mengajar dan pengembangan profesional yang berdampak pada mutu pengajaran secara keberlanjutan.
Jika tahapan dari observasi dilaksanakan secara baik maka membawa manfaat pada pengajaran dan pengembangan bagi guru yang meliputi
Peningkatan keterampilan mengajar
Dengan tahapan observasi, guru dapat merefleksikan strategi pengajaran yang diterapkan dapat mempengaruhi pembelajaran di kelas. Sehingga guru dapat fleksibel dalam beradaptasi berbagai metode/pendekatan yang relevan dengan kebutuhan belajar murid yang sebelumnya telah dilakukan pemetaan gaya belajar murid.
Meningkatkan interaksi dengan murid
Umpan balik secara kontruktif yang diberikan oleh supervisor dapat memungkinkan guru memperbaiki cara dalam berinteraksi dengan murid di kelas. Tak hanya itu, guru akan berusaha mengembangkan pendektaan yang lebih inklusif dalam menangani keberagaman kemampuan di kelas.
Efektivitas dalam memanajemen kelas
Umpan balik dalam supervisi memungkinkan bagi guru dalam memberi perhatian pada manajemen kelas yang dikelolanya sehingga membantu guru dalam mengidentifikasi dan menemukan cara terbaik dalam mengelola waktu dalam mengaktifkan proses belajar-mengajar berjalan secara optimal.
Sumber modul penggerak